SUARA INDONESIA

Cegah Bullying, Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim Minta Siswa Perbaiki Akhlak

Mohamad Alawi - 24 October 2023 | 06:10 - Dibaca 738 kali
Advertorial Cegah Bullying, Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim Minta Siswa Perbaiki Akhlak
Ali Hamdi, Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim usai Maulid Nabi Muhammad SAW di  Kantor DPD PKS Kota Samarinda, Minggu (15/10/2023). (Foto: Alawi/Suaraindonesia.co.id)

SAMARINDA, Suaraindonesia.co.id - Kasus bullying semakin merajalela, menghantui anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa. Ancaman ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan mental. 

Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Ali Hamdi memandang bahwa salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan memperbaiki akhlak siswa. 

“Solusi dari bullying adalah memperbaiki akhlak siswa. Pendidikan karakter benar – benar diaplikasikan,” ungkapnya usia Maulid Nabi Muhammad SAW di  Kantor DPD PKS Kota Samarinda, pekan lalu.

Ali Hamdi mengingatkan untuk meneladani Rasulullah SAW adalah langkah yang bijak. Rasulullah mengajarkan untuk menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

"Ini kan juga bulan Maulid Nabi Muhammad SAW. Bagaimana kita bisa meneladani beliau, akhlaknya, ucapnya ,cara beliau mengahargai orang lain. Ini yang harus diterapkan kepada anak-anak kita. Rasulullah juga berpesan hormati yang tua, sayangi yangblebih muda," terangnya.

Menurutnya, perilaku bullying memiliki dampak yang serius. Pertama, ia merusak mental dan karakter anak, mengakibatkan hilangnya kepercayaan diri, rasa minder, dan bahkan membuat anak malas masuk sekolah karena trauma. 

“Kedua, bullying adalah budaya negatif yang harus dihilangkan, sebab jika tidak ditangani sejak dini, bisa berlanjut hingga dunia kerja, meracuni lingkungan sekitar,” tandasnya.

Ketiga, bullying merusak prestasi akademik siswa dengan menyebabkan depresi, gangguan mental, penurunan daya serap otak, dan kegagalan fokus belajar.

Ali Hamdi meminta agar seluruh pihak, termasuk orang tua, pemerintah, masyarakat, dan sekolah, berperan aktif dalam mencegah bullying. Ia menegaskan bahwa lembaga pendidikan harus menjadi lingkungan yang bebas dari bullying. 

“Kasus bullying bukan hanya tanggung jawab guru, melainkan tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh komponen masyarakat," ujar Ali.

"Dengan perbaikan akhlak siswa dan kesadaran kolektif, diharapkan kasus bullying dapat diminimalisir dan akhirnya dihapuskan dari lingkungan pendidikan,” pungkasnya. (Adv) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV