BLORA, Suaraindonesia.co.id – Kasus dugaan pelecehan terhadap santri oleh pengasuh ponpes di Blora, Jawa Tengah, terus berlanjut. Setelah keluarga melapor ke polisi, korban juga telah dibawa ke rumah sakit daerah di kabupaten setempat.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr R. Soetijono, dr Puji Basuki mengatakan, belum lama ini korban telah datang ke rumah sakit bersama petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3AKB) Blora.
Didampingi petugas dinsos, anak tersebut mendapat pemeriksaan kesehatan secara umum, juga dikonsultasikan ke bagian psikologi.
Namun, Puji tak dapat membuka hasil pemeriksaan itu. Karena catatan rekam medis bersifat rahasia dan hanya dapat dibuka kepada pasien, aparat penegak hukum, serta di depan hakim.
"Hasil catatan medis itu sudah ada, namun tergolong dokumen yang sangat rahasia. Mohon bersabar dan mempercayakan kepada pihak berwenang," jelasnya, melalui keterangan tertulis, Rabu 20 September 2023.
Sementara itu, Plt Kepala Dinsos P3A Blora Luluk Kusuma Agung Ariadi, membenarkan bahwa petugas telah mendampingi korban. Pendampingan itu, kata dia, bakal dilakukan secara kontinu melalui dokter psikologi di RSUD Blora.
"Mendengar informasi tersebut, petugas bergerak cepat mendampingi korban di RSUD Blora. Hal ini bakal dilakukan secara kontinu bersama psikolog," ujarnya.
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak sekolah terkait keberlanjutan pendidikannya. "Kami akan berkoordinasi dengan melibatkan semua pihak," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gunawan |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi