JEMBER,Suaraindonesia.co.id - Anggota Komisi B DPRD Jember, Jawa Timur mendadak melakukan melihat langsung kondisi Alun-alun Kota pada Kamis, (03/08/2023).
Sidak dilakukan mengingat dalam waktu dekat Kota Jember akan menggelar perhelatan akbar bertajuk Jember Fashion Carnaval (JFC).
Pada acara tersebut direncanakan akan banyak tamu kehormatan dari luar daerah yang akan datang. Sehingga diperlukan agar semua persiapan dilakukan. Termasuk penataan pedagang kaki lima (PKL).
Temuan di lapangan, wakil rakyat menemukan sejumlah PKL tidak beraturan dan merusak estetika perkotaan.
Ketua Komisi B DPRD Jember, David Handoko Seto mengaku mendapat laporan dari tamu kabupaten lain bahwa PKL di alun-alun semrawut.
“Hari ini kami turun dan sidak, ternyata benar. Bahkan ada yang berhadapan langsung dengan pendopo, kami minta pada Satpol PP, dinas koperasi sebagai penyelenggara, serta semua leding sektor terkait untuk menertibkan ini,” katanya.
Kata David, secara estetika hal ini tidak bagus. Hak pejalan kaki juga digunakan para PKL. Pihaknya mengaku tidak anti PKL, tapi setidaknya PKL harus tahu diri dan menghargai hak-hak orang lain.
“Takutnya hal ini menjadi citra buruk bagi para tamu kehormatan yang datang ke sini. Ditambah tidak ada tempat sampah atas nama pemda yang disediakan untuk acara sebesar JFC. Otomatis sampah akan menumpuk, pemerintah daerah juga yang menanggung,” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi