SUARA INDONESIA

Tak Kunjung Ada Pembenahan Tanggul sejak 2017, Warga Bantaran Kali Gunting Pasang Spanduk Tuntutan

Gono Dwi Santoso - 18 November 2023 | 07:11 - Dibaca 945 kali
News Tak Kunjung Ada Pembenahan Tanggul sejak 2017, Warga Bantaran Kali Gunting Pasang Spanduk Tuntutan
Warga saat memasang spanduk tuntutan janji perbaikan tanggul Kali Gunting di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jumat 17 November 2023. (Foto: Gono Dwi Santoso/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JOMBANG – Kesal lantaran tanggul sungai kritis tak kunjung diperbaiki, sejumlah warga di Dusun Betek Utara, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memasang banner tuntutan di samping rumah dekat sungai Kali Gunting yang kondisi tanggulnya kritis, Jumat 17 November 2023.

Pantauan di lokasi, tampak sejumlah warga beramai-ramai memasang banner tuntutan bertuliskan “Kami Warga di Bantaran Sungai Kali Gunting (Desa Betek-Mojoagung) Kami Tidak Butuh Janji. Tapi Butuh Kepastian”.

Ditemui saat melakukan pemasangan banner, Kodrat Sugianto (53), salah satu warga mengatakan, kegiatan ini mereka lakukan untuk menagih janji.

"Baik janji pemerintah daerah maupun BBWS. Karena setiap tahun hanya diberikan janji perbaikan tanggul, tapi sampai sekarang sudah musim hujan tidak ada realisasi,” ungkapnya.

Sugianto menunjukkan kondisi pekarangannya yang hanyut tergerus air dan sampai saat ini tidak ada penanganan dari pemerintah.

”Ini pekarangan rumah saya sudah hanyut enam meter sejak 2017 dan setiap tahun saya perbaiki sendiri,” terangnya.

Sugianto menyesalkan tindakan pemerintah yang dinilai mengabaikan tuntutan warga terdampak. Ia menyebut, setiap musim hujan mereka waswas karena air selalu menggerus tanggul Kali Gunting.

”Setiap musim hujan kami tidak bisa tidur. Kami bahkan sering siaga memantau rumah kami, bahkan takut jika terjadi banjir dan longsor,” ucapnya.

Sugianto juga menunjukkan, dampak tanggul kritis tak hanya membuat pekarangan rumahnya hanyut. Namun juga membuat rumahnya retak. ”Ini buktinya, karena fondasinya sudah hanyut, jadi mulai retak-retak,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan M Arifin (50), warga setempat. Ia bersama warga lainnya, terpaksa memasang banner tuntutan karena sampai tahun ini tidak ada perbaikan.

”Sampai rumah saya seperti ini, sebagian sudah hanyut dan menggantung akibat tergerus air kalau hujan,” keluhnya.

Arifin mengakui, sejak melaporkan pada 2017 lalu, sampai sekarang tidak ada langkah kongkret dari pemerintah. Ia pun sepakat bersama warga memasang banner agar lebih didengarkan pemerintah pusat.

”Harapan kami, semoga segera didengarkan suara kami untuk menangani tanggul kritis yang ada di sepanjang Kali Gunting ini,” ujarnya.

Arifin menambahkan, seusai memasang banner itu, ada tiga petugas dari BBWS Brantas meninjau kembali lokasi titik tanggul kritis di rumahnya. Selepas meninjau, petugas tersebut menyampaikan jika akan ada penanganan tanggul kritis Kali Gunting pada 2024 mendatang.

”Tadi disampaikan Pak Udin, petugas dari BBWS. Katanya akan ada perbaikan tahun depan. Untuk itu, akan kami kawal sampai terealisasi,” tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV