SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Pedagang korban kebakaran Pasar Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengeluhkan banyaknya barang rongsokan di kios dan lapak mereka yang dijarah orang.
Penjarahan itu dilakukan sejak Senin malam, 4 Desember 2023 kemarin, atau beberapa jam pascakebakaran.
Besi-besi material bangunan dan rak jualan, alat timbangan beserta timbalnya yang menjadi incaran para penjarah tersebut. Bahkan, sebagian barang dagangan yang masih bisa digunakan, juga tak luput dari penjarahan.
"Ada yang menjarah, banyak yang hilang. Dari jam dua malam setelah kebakaran itu, sudah banyak orang yang masuk. Pintu pasar samping ini kan dibuka," ungkap Dedi, pedagang sembako dan sayur Pasar Leces, Rabu (6/12/2023).
Mengantisipasi agar tak semakin merugi, para pedagang akhirnya menjual besi-besi sisa bangunan dan rak dagangan mereka ke pengepul barang bekas.
"Ya saya jual saja. Kalau tetap ditaruh di sini nanti hilang lagi, ada yang menjarah. Yang diambil itu besi sisa bangunan yang terbakar, timbangan saya ada tiga hilang semua sama timbalnya," imbuhnya.
Sementara aktivitas pembasahan dan pendinginan area yang terbakar, masih dilakukan tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Probolinggo.
Beberapa titik kios dan lapak pedagang yang masih mengepul mengeluarkan asap disemprot air oleh petugas, agar tidak memicu munculnya bara api kembali, karena masih ada separuh area pasar yang aman dari kebakaran tersebut.
"Untuk yang di dekat pagar pasar sisi timur, ada beberapa titik yang perlu dilakukan pembasahan dan pendinginan. Karena barang-barangnya kan mudah terbakar dan bisa menyimpan bara api," terang Inspektur Inspeksi Damkar Kabupaten Probolinggo, Nanang Purwanto.
Para pedagang berharap bantuan pemerintah dan segera dilakukan relokasi sementara, agar mereka bisa berjualan kembali. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lutfi Hidayat |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi