SUARA INDONESIA, CILACAP - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cilacap akan menggelar event bertajuk "Menuju Cilacap Ramah Disabilitas" selama dua hari dimulai tanggal 11 - 12 Desember 2023 di Gedung Sasana Diklat Praja.
Event tersebut diketahui dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional pada tanggal 3 Desember yang dikaitkan dengan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) pada 20 Desember dengan melibatkan pihak swasta, BUMN dan Baznas, diikuti ratusan disabilitas yang ada di Kabupaten Cilacap.
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan (apresiasi) kepada para penyandang disabilitas di Kabupaten Cilacap yang jumlahnya ribuan.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap, Arida Puji Hastuti mengatakan, selama ini para disabilitas hanya diberikan bantuan saja, namun belum diberikan ruang untuk berekspresi menunjukan karya mereka, dan hasil karyanya belum pernah mendapat apresiasi.
"Sehingga melalui momen peringatan HDI tahun ini, kita berupaya memberikan apresiasi kepada mereka dengan memberikan ruang, memberikan kesamaan dan kesetaraan hak bagi disabilitas, karena dilindungi oleh undang-undang, dan ada Perdanya, Perda No 39," ujarnya saat ditemui, Rabu (06/12/2023).
Arida menambahkan, bentuk apresiasi yang diberikan yakni memberikan kesempatan kepada para disabilitas yang memiliki bakat untuk ditampilkan dan ditunjukan kepada masyarakat luas. "Ini untuk menunjukan bahwa disabilitas itu ternyata memiliki kelebihan yang luar bisa, walaupun memiliki keterbatasan secara fisik," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, khususnya anak-anak disabilitas akan tampil diatas pentas seperti menyanyi, menari, baca puisi, pantomim. "Jadi sehari itu pestanya disabilitas. Ada pameran juga. Ternyata disabilitas kita potensinya sangat luar biasa, ada yang pintar membatik, membuat anyaman, membuat kue, meramu jamu dan lain sebagainya," ungkap Arida.
Termasuk di bidang atletik, nanti akan ditampilkan foto-foto mereka. "Kemudian kita sediakan tempat juga untuk pijat, khusus untuk tuna netra disabilitas. Di hari kedua Talk Show dengan tema "Disabilitas Berdaya dan Berkarya Tanpa Batas". Sasarannya organisasi perempuan, karena perempuan biasanya lebih tersentuh, lebih bisa untuk mensosialisasikan," kata Arida.
"Termasuk sekolah-sekolah. Mungkin di antara sekolah itu mungkin muridnya ada yang disabilitas, dan bagaimana menghadapi mereka, dengan memberikan semangat, motivasi kepada orang tua supaya anaknya diberikan kesempatan yang sama," lanjutnya.
Adapun narasumber pilihan dihadirkan dalam acara tersebut diantaranya perwakilan dari Kemensos, Ketua Darma Wanita, Ketua Yayasan Harapan Ibu selaku pengelola sekolah luar biasa (SLB), dan Alvia penyandang disabilitas berprestasi serta Ketua MPCI.
"Merekalah yang nanti akan mendorong disabilitas untuk berprestasi. Contohnya Putri Ariani, sekarang bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya, dan sudah mendunia," papar Arida.
"Nanti di acara ini juga ada lelang. Kita adakan lelang kepedulian. Jadi kita tampilkan video dari disabilitas yang punya karya tapi tidak bisa menyalurkan untuk memasarkan atau mungkin terkendala peralatan kita lelang. Sudah ada beberapa yang kita tawari dan siap untuk mengikuti lelang. Kebetulan ada sekitar 19 disabilitas yang membutuhkan uluran tangan," sambungnya.
Diharapkan melalui kegiatan tersebut nanti, masyarakat bisa memberikan kesempatan yang sama kepada para disabilitas untuk berkarya, bersosialisasi, mendapat hak untuk pendidikan dan hak untuk bekerja.
"Jangan menganggap disabilitas itu seperti orang pesakitan yang harus disembunyikan, atau mungkin keluarganya malu. Intinya mari kita bareng-bareng karena masyarakat di lingkungan disabilitas inilah yang menjadi supporter utama disabilitas tersebut untuk bisa berkarya," pungkas Arida. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Satria Galih Saputra |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi