SUARA INDONESIA

BMKG Ungkap Wilayah Perkotaan Banyuwangi Masih Minim Hujan

Muhammad Nurul Yaqin - 24 January 2024 | 11:01 - Dibaca 581 kali
News BMKG Ungkap Wilayah Perkotaan Banyuwangi Masih Minim Hujan
Ilustrasi hujan. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/dok. suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Intensitas hujan di sebagian wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah cukup tinggi. Terkecuali di kawasan perkotaan, seperti di Kecamatan Banyuwangi, Giri dan Glagah, curah hujan masih sangat minim.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebabnya. Itu karena adanya tekanan rendah di wilayah utara Australia yang berdampak pada berkurangnya pertumbuhan awan hujan di Banyuwangi.

Faktor lain karena fenomena pengering hujan atau El Nino yang cukup menguat di bulan Desember 2023 sampai awal Januari 2024. Sehingga membuat beberapa wilayah belum turun hujan.

“Banyuwangi kota juga terdampak. Makanya curah hujan masih sangat minim,” ujar Prakirawan BMKG Banyuwangi, Ibnu Haryo dikonfirmasi, Rabu (24/1/2024).

Selain itu, terjadi peningkatan kecepatan angin di selatan khatulistiwa atau selatan samudera hindia. Kecepatan maksimumnya mencapai 45 knot.

Situasi ini berdampak ke perairan Banyuwangi. Tak heran jika beberapa hari terakhir kondisi angin di Bumi Blambangan berhembus cukup kencang.

“Pantauan kami, kecepatan angin di perairan selatan Banyuwangi antara 10-15 knot. Sedangkan di dataran seperti di perkotaan, persawahan, pantai maksimum 15 knot,” cetus Ibnu.

BMKG pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin yang bisa membahayakan keselamatan. Karena dapat merobohkan baliho atau pohon dan meningkatkan tinggi gelombang laut.

“Waspadai di waktu menjelang sore hari, karena pemanasan suhu muka laut yang menyebabkan peningkatan kecepatan angin. Ketika dijalan ada baliho atau pohon yang kelihatannya rapuh perlu diwaspadai untuk berjaga-jaga,” pintanya.

Ibnu menambahkan, puncak musim penghujan di Banyuwangi diprediksi akan terjadi di bulan Februari 2024. Pihaknya juga meminta agar masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Diantaranya banjir, tanah longsor. Termasuk angin kencang dan puting beliung,” cetusnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV