SUARA INDONESIA

Jadi Sasaran Vandalisme, Bupati Situbondo Minta Warga Ikut Jaga Keamanan dan Fasilitas PJU

Syamsuri - 25 January 2024 | 17:01 - Dibaca 536 kali
News Jadi Sasaran Vandalisme, Bupati Situbondo Minta Warga Ikut Jaga Keamanan dan Fasilitas PJU
Kondisi  PJU di sepanjang jalan raya pantura dalam kondisi padam. (Foto: Syamsuri/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO - Dinas Perhubungan (Dishub) Situbondo, Jawa Timur, dari tahun ke tahun terus berupaya memperluas jaringan penerangan jalan umum (PJU) demi melayani aktivitas warga setempat.

Namun, dari pemasangan PJU yang dilakukan oleh Pemkab Situbondo, mulai dari jalan desa hingga kecamatan, masih ada saja orang yang jahil. Mereka merusak dan mencongkel KWH meter.

Bupati Situbondo Karna Suswandi, sempat melihat langsung bekas congkelan kotak KWH meter di Desa Seletreng, Kecamatan Kapongan. Dia pun menyayangkan aksi vandalisme itu.

"Padahal pemasangan PJU ini sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya pengguna jalan. Ketika lampu  penerangan jalan umum ini padam, dampaknya sangat luas terhadap keamanan masyarakat di jalan," ungkapnya.

Bupati yang akrab disapa Bung Karna ini mengaku, setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, dirinya langsung turun ke lokasi untuk mengecek KWH meter PJU yang dicongkel oleh orang tak dikenal, sehingga membuat PJU di sepanjang jalan Kapongan dan Desa Seletreng itu mati.

"Saya itu bingung, apa karena suka gelap, atau karena alasan lainnya. Saya juga tidak tahu," herannya.

Menurutnya, pemasangan PJU itu sangat penting, karena bermanfaat dan dibutuhkan. Sehingga, setiap tahun pemkab menganggarkan cukup besar. Bahkan, terus naik tiap tahunnya. Pada 2022 dianggarkan sekitar Rp 14,27 miliar, tahun 2023 Rp 21,52 miliar, dan 2024 naik lagi menjadi Rp 28,9 miliar.

"Kami berharap agar masyarakat juga ikut serta memelihara dan menjaga keamanan, serta fasilitas PJU yang sudah dipasang tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kabid PJU Dishub Situbondo Iwan Subekti mengatakan, untuk PJU yang dipasang itu sebenarnya tidak ada yang dirusak, tetapi ada KWH meter  yang dicongkel dan dimatikan oleh orang yang tidak dikenal.

"Otomatis ketika KWH meter tersebut dirusak atau dimatikan, maka jaringan PJU di wilayah tersebut akan mati semuanya, karena KWH meter ini kegunaannya untuk menerangi beberapa jaringan PJU," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, ada dua KWH meter yang dicongkel, sehingga membuat PJU di sepanjang jalan mulai dari lampu merah Kapongan hingga Desa Seletreng mati.

"Daerah Desa Seletreng Kapongan itu hanya box KWH-nya saja yang dicongkel. Biasanya kalau PJU itu dimatikan ada salah satu komponen yang ingin diambil atau dicuri," ucapnya.

"Tetapi itu sulit untuk dilakukan, terkecuali orang yang mau melakukan pencurian tersebut paham tentang listrik. Artinya PJU di daerah Kapongan ini tidak ada yang dicuri, tetapi hanya PJU nya saja yang dimatikan," tambahnya.

Menurut Iwan, sapaan kesehariannya, peristiwa seperti ini sebetulnya sudah sering terjadi dan membuat petugas bingung karena lampu PJU di wilayah setempat mati semua. "Ternyata setelah dicek oleh petugas kondisi KWH meter itu dalam kondisi normal. Bahkan tidak ada masalah sedikitpun," bebernya.

Biasanya, kata Iwan, kalau ada PJU padam warga setempat langsung melaporkan ke petugas. Oleh karena itu, pihaknya berharap kesadaran warga untuk turut serta menjaga keamanan PJU. "Sebab, ketika lampu PJU mati yang rugi itu masyarakat sendiri," pungkas Iwan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV