SUARA INDONESIA

Salurkan Ribuan Ton Beras Pangan, Pj Bupati Bangkalan Tekankan Tak Ada Pungutan

Moh.Ridwan - 31 January 2024 | 18:01 - Dibaca 1.31k kali
News Salurkan Ribuan Ton Beras Pangan, Pj Bupati Bangkalan Tekankan Tak Ada Pungutan
Masyarakat saat menerima bantuan beras CPP di Kelurahan Mlajah Bangkalan (foto: Moh Ridwan/ Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANGKALAN - Untuk meningkatkan akses pangan bagi masyarakat, Pemkab Bangkalan menyalurkan seribu ton beras tiap bulan. Pemberian bantuan pangan tersebut bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang bekerjasama dengan Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Penyaluran CPP dilaksanakan untuk meningkatkan penyediaan pangan agar menjamin pasokan pangan yang stabil antar waktu dan antar daerah. Apalagi, pemenuhan kebutuhan beras masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca gagal panen ataupun adanya bencana alam, sebagai instrumen stabilisasi harga.

Selain itu, untuk meningkatkan akses pangan kelompok masyarakat rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan dalam kondisi darurat, karena gagal panen (cuaca ekstrim) maupun masyarakat rawan pangan kronis karena kemiskinan. Nantinya, dapat menekan laju inflasi di daerah khususnya di kabupaten Bangkalan.

Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie mengatakan, penyaluran bantuan pangan beras CPP merupakan perintah langsung presiden. Dengan mekanisme penyaluran beras diatur oleh badan pangan selaku regulator. Pemerintah pusat menugaskan perum bulog sebagai operator, yang menyalurkan cadangan pangan pemerintah dalam bentuk beras. 

Kemudian, PT Yasa wilayah Madura ditunjuk sebagai transporter untuk menyalurkan bantuan pangan tersebut sampai kepada para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ada di kabupaten Bangkalan. 

"Saya juga berharap penyerahan bantuan beras ini dilaksanakan sesimpel mungkin. Tidak membebani penerima manfaat, termasuk menghindari adanya pungutan atau tebusan. Janganlah kita menciderai kemuliaan dari program pemerintah ini dengan membuat tindakan yang tidak terpuji," tekannya, (Rabu 311/2024) di kantor Kelurahan Mlajah.

Menurutnya, pemerintah harus hadir saat masyarakat dalam kondisi rawan pangan dengan menyelenggarakan penyaluran cadangan pangan. Oleh karenanya, tujuan penyaluran cadangan pangan pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan sasaran. 

Hal ini penting, lanjutnya, sebagai upaya untuk menangani kerawanan pangan, kemiskinan, stunting dan gizi buruk, keadaan darurat, melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga, serta mengendalikan dampak inflasi.

Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh OPD terkait, para camat, lurah dan kepala desa bersama seluruh jajarannya di tingkat bawah untuk mengambil langkah taktis agar bantuan dapat secepat mungkin diketahui. Bantuan itu sampai ke KPM sesuai target yang telah ditentukan dan tepat sasaran.

Kepada keluarga penerima manfaat, pihaknya berpesan jika mendapatkan bantuan beras yang tidak sesuai jumlah untuk maupun mutu, mohon dikomunikasikan dan dikembalikan guna mendapatkan penggantian barang sesuai standar yang telah ditentukan.

"Pelaksanaan bantuan pangan ini dapat dikoordinasikan dengan pimpinan cabang Perum Bulog sebagai penyedia beras dan PT Yasa sebagai transporter," pintanya.

Pj Bupati menekankan kembali kepada lurah, Bulog dan PT Yasa agar penyaluran bantuan pangan ini steril dari kepentingan politik tertentu. Sebab, program ini murni untuk bantuan masyarakat miskin, artinya negara hadir untuk masyarakat miskin.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bangkalan, Ainul Ghufron menyampaikan, sampai tahun 2023, dari 18 kecamatan yang ada terdapat 27 Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) yang aktif dan masing-masing terdapat 13 kecamatan yang memiliki LPM dan 5 kecamatan yang tidak memiliki LPM. Dengan kapasitas 40 ton sebanyak 20 LPM, kapasitas 60 ton sebanyak 2 LPM dan kapasitas 100 ton hanya 2 LPM.

"Pada 2023 lalu, produksi pangan daerah yaitu komoditas beras di Bangkalan mengalami surplus sebanyak 1.907 ton yaitu pada tahun 2022 produksinya dari 49,073 ton/ha menjadi 50.980 ton/ha. Diharapkan menjadi trend yang positif terus setiap tahunnya," harapnya.

Dia menambahkan, tahun 2023 kabupaten Bangkalan tidak termasuk daerah rentan pangan tinggi artinya di kabupaten bangkalan tidak terjadi kelaparan. Akan tetapi, yang menjadi konsen kepada wilayah rentan pangan sedang yang terletak di kecamatan Kokop, Konang dan Geger.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog wilayah Madura, Kuswadi mengatakan Badan Pangan Nasional melalui perum Bulog akan menyalurkan cadangan pangan pemerintah komoditas beras 10 kg kepada 102.516 KPM di kabupaten bangkalan setiap bulan. Dimulai Januari 2024 sampai dengan Juni 2024. 

"Penyaluran perdana sebanyak 48 KPM di kelurahan Mlajah. Beras yang diterima medium. Gratis tidak dipungut biaya. Bantuan ini dilakukan setiap bulan kepada KPM," terangnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Moh.Ridwan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV