SUARA INDONESIA

TPPAS Legok Nangka, Diharapkan Mampu Olah 2,3 Ribu Ton Sampah dan Hasilkan Listrik hingga 35 Megawatt

Sugiyanto - 21 February 2024 | 17:02 - Dibaca 1.56k kali
News TPPAS Legok Nangka, Diharapkan Mampu Olah 2,3 Ribu Ton Sampah dan Hasilkan Listrik hingga 35 Megawatt
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANDUNG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengakui, pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung, memang membutuhkan proses yang panjang.

Sebab, selain untuk pembuangan, pengolahan, dan pemrosesan sampah, kata Bey, TPPAS Legok Nangka juga akan diproyeksikan menjadi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Meski begitu, Bey optimistis peletakan batu pertama (groundbreaking) TPPAS Legok Nangka bisa dilakukan pada Juni 2024 mendatang.

"Terus berjalan prosesnya. Groundbreaking, saya optimis masih bisa di semester satu. Akhir semester satu masih bisa, Juni," ujarnya, Selasa (20/2/2024).

Dengan fasilitas tersebut, kata Bey, diharapkan TPPAS Legok Nangka ini mampu mengolah sekitar 2,3 ribu ton sampah per hari dan menghasilkan listrik hingga 35 megawatt.

Sejauh ini, kata Bey, Badan Usaha Pelaksana (BUP) telah terbentuk, sehingga tidak ada alasan pembangunan fasilitas pengolah sampah menjadi energi itu kembali molor.

"Terus berproses. Tahapannya memang seperti itu. Saya yakin Juni bisa, karena tidak hanya Sumitomo. Pemerintah Jepang (melalui Japan International Cooperation Agency/JICA) juga sangat serius dan menaruh perhatian," ucapnya.

Dikatakannya, Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemenang tender TPPAS Legok Nangka, Sumitomo selaku pengelola, dan PT PLN (Persero), sebagai penampung listrik juga telah terlaksana.

Menurut Bey, Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Jepang tengah bersama-sama berkonsentrasi mewujudkan energi hijau dalam semua aspek termasuk sumber penghasil listrik yang secara bertahap sedang bertransisi dari pemanfaatan energi fosil ke hijau. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah dari sampah.

"Ini harus jalan. Ini waste to energy. PLTSa ini cukup besar dan sangat baik untuk kedua negara," tutur Bey. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV