BOJONEGORO, Bertempat di ruang pertemuan hall A lantai 6 RSUD Padangan dalam acara sosialisasi rujukan maternal neonatal dan stunting, Bupati Anna Mu'awanah sampaikan beberapa hal penting.
Wanita nomor satu dalam tubuh Pemkab tersebut ungkapkan, jika sekaramg ini bidang kesehatan telah masuk dalam sektor industri. Untuk itu perlu adanya kompetisi pasar dengan membangun jejaring.
"Jejaring dimaksud, yakni jalin komunikasi, serta konsolidasi terhadap penanganan angka kematian ibu dan bayi," ucapnya Sabtu (25/06/2022).
Kata bupati, selain jejaring juga perlu kedepankan dalam hal pelayanan terhadap semua pasien tanpa terkecuali. Sebab, dengan pelayanan memuaskan pasien bakal meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Kepuasan dari pasien adalah mutlak, maka dari itu baik perawat maupun dokter beri pelayanan secara maksimal," ujarnya.
Diketahui, tujuan sosialisasi tersebut tidak lain guna mendukung penurunan AKI, AKB serta mencegah stunting di Pemkab, dengan output terbentuknya inovasi program SEHATI (Serius hadapi kematian ibu).
Selain itu, program ini merupakan terobosan dari RSUD Padangan agar Puskesmas, Klinik, dan Praktek mandiri bidan lebih mudah dalam melakukan rujukan kasus maternal, neonatal dan stunting ke RSUD Padangan.
Sebagai narasumber, dr Indah Mayang dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Padangan, dr Ariani Dosen fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Peserta yang mengikuti diantaranya, pejabat struktural RSUD Padangan, kepala Puskesmas se-kabupaten, bidan koordinator Puskesmas wilayah barat, klinik swasta wilayah barat, praktek mandiri Bidan, serta bidan korwil Blora.(Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi