SUARA INDONESIA

Laki Suka Sama Laki Menjadi Penyumbang 50 Persen Angka HIV di Mojokerto

Mohamad Alawi - 01 December 2022 | 05:12 - Dibaca 2.33k kali
Pemerintahan Laki Suka Sama Laki Menjadi Penyumbang 50 Persen Angka HIV di Mojokerto
Ilustrasi HIV AIDS

MOJOKERTO - Kaum Gay menjadi penyumbang 50 persen pasien HIV/AIDS di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

Pernyataan itu disampaikan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) dr. Agus Dwi Cahyono, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa hari lalu. 

Menurutnya, Homoseksual atau laki-laki suka laki (LSL) di wilayahnya sudah sangat tinggi.

"Heteroseksual sumbang 50 persen, seperti pekerja seks komersial 30 persen dan 20 persen ibu hamil," ungkapnya membeberkan.

Sebutan gay ini, kata dia, ditujukan kepada pria yang memiliki kecenderungan mencintai sesama jenis.

Definisi gay sendiri kata dia, laki-laki yang memiliki orientasi seksual terhadap sesama laki-laki. 

"Biasanya mereka melakukan seks anal dan seks oral tanpa pengamanan," ujarnya. 

Penderita HIV/AIDS sendiri, menurutnya, masih terbilang umur produktif yakni usia 25 tahun ke atas. 

"HIV tidak memandang umur dan strata sosial. Mau homoseksual maupun heteroseksual tetap memiliki potensi tertular," ujarnya. 

Sampai saat ini, angka penderita penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Mojokerto mencapai 138 orang.

Angka ini terhitung mulai bulan Januari hingga Oktober 2022. Angka tersebut tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Mojokerto. 

"Tertinggi di kecamatan Mojosari , disusul kecamatan Punggungnya dan kecamatan Ngoro," terangnya. 

Dari kondisi itulah, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mojokerto membuka layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Klinik VCT di lima tempat.

VCT sendiri, nantinya secara khusus memberikan pelayanan konseling dan pemeriksaan darah (pemeriksaan darah) kepada klien yang didiagnosa terpapar virus HIV/AIDS.

Lima tempat tersebut adalah Puskesmas Sooko, Tawangsari, Kupang, RS Soekandar dan RS Sumber Glagah. 

“Pemkab Mojokerto sudah menyediakan layanan VCT, mereka akan di dampingi, dikuatkan psikologinya dan diberi motivasi untuk berobat,” imbuhnya. 

Saat ini, Antiretroviral (ARV) bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.

"Ya mereka akan diberi ARV secara gratis," tandasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 MARET 2024
14 March 2024 - 19:03
EDISI, 14 MARET 2024
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
12 February 2024 - 17:02
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
11 February 2024 - 07:02
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
EDISI, 09 JANUARI 2024
09 February 2024 - 17:02
EDISI, 09 JANUARI 2024
EDISI, 08 FEBRUARI 2024
08 February 2024 - 17:02
EDISI, 08 FEBRUARI 2024