JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Tahun 2023, Dinas Pendidikan Kabupaten Jember mengalami persoalan yang serius karena ada 900 pegawai negeri sipil guru akan pensiun.
Dengan demikian, akan terjadi banyak kekosongan di beberapa sekolah khususnya sekolah dasar. Jika itu dibiarkan, dunia pendidikan Kabupaten Jember akan menjadi masalah serius.
Pernyataan, disampaikan langsung oleh anggota Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo dalam keterangannya, beberapa hari lalu. “Ada 900 guru akan pensiun dalam tahun ini,” terang politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Ipung ini.
Sampai saat ini, menurut Ipung, pihak Pemkab Jember masih terkesan santai dan seperti tidak ada persiapan menghadapi itu .
“Harusnya, dinas terkait segera melakukan pemetaan dan menyiapkan skala kebutuhan. Ini masih terlihat santai,” terangnya.
Legislator ini khawatir, jika tidak ada antisipasi jauh hari, akan berdampak kepada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.
“Jangan sampai saat ada pensiunan massal terjadi kekosongan di sekolah. Karena ini menyangkut anak bangsa.” sambungnya.
Di tempat terpisah, Ketua Aktivis FH PGRI Jawa Timur Ilham Wahyudi bernada keras.
Menurutnya, kekosongan dengan jumlah besar jika dibiarkan akan berpotensi menciptakan ladang subur nepotisme.
"Jangan sampai ada kepala sekolah ngangkat ponakannya, anaknya, kerabat dekatnya. Sementara ijazah tidak linier," katanya.
Ilham memandang, Pemkab Jember terkesan abai dalam hal melakukan persiapan.
"Kalau sudah ada kekosongan, baru rame. Ayolah bapak-bapak pejabat, anda digaji dari uang rakyat. Tolong lakukan pemetaan dan segera usulkan formasi tambahan ASN," pintanya.
Sementara Plt.Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono saat dikonfirmasi perihal itu lewat sambungan selulernya belum ada tanggapan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi