JEMBER, Suaraindonesia.co.id – Tokoh peduli pendidikan H.Nanang Handono mendatangi kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember, Kamis (21/09/2023).
Ia bersama rombongan, disambut hangat oleh oleh sejumlah pengurus dan disambut dengan forum diskusi.
Dalam dialog interaktif itu, H.Nanang dicurhati dengan berbagai persoalan yang saat ini dihadapi oleh dunia pendidikan.
Salah satunya, adalah sulitnya menghadirkan Bupati Jember saat PGRI mengadakan kegiatan.
“Dulu saat kampanye, kami dicari. Sekarang, ketika kami membutuhkan, sangat sulit sekali. Padahal, itu hanya menghadiri acara,” ungkap Ketua PGRI Jember sambil disoraki pengurus yang lain.
Tidak hanya itu, dikatakannya, kuota ASN PPPK yang seharusnya mengakomodir dan memberikan peluang kepada honorer, juga sudah tidak sesuai harapan.
“Kebutuhan guru tiga ribu lebih. Ini malah hanya mendapatkan 26 formasi, ini sangat jauh,” ujarnya.
Kata dia, dalam waktu dekat PGRI akan bersurat kepada pihak Pemkab Jember, apa yang menjadi alasan sehingga kuota ASN menjadi jeblok.
"Ini harus dijelaskan kepada kami para guru. Kami juga akan siapkan regulasinya sebagai pembanding," sambungnya.
Sementara H.Nanang Handono, saat diberikan kesempatan berbicara menyampaikan, bahwa pendidikan ini adalah pilar bagi tegaknya suatu bangsa.
“Pendidikan adalah tanggungjawab bersama, bukan hanya pemerintah. Namun, pemerintah harus adil dan bijak melihat ini,” paparnya dihadapan pengurus.
Saat ditanya dalam rangka apa dirinya hadir ke Gedung PGRI Jember, dirinya menanggapi singkat.
“Saya diundang. Ya, berdiskusi seputar persoalan pendidikan dan seputar persoalannya,” bebernya.
Begitupun saat disinggung terkait isu yang beredar, bahwa H.Nanang akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Bupati Jember Tahun 2024 dirinya tidak membantah.
“Saya tidak dalam rangka membicarakan itu ya. Kalau memang rakyat menghendaki, saya juga tidak menolak,” tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Yuni Amalia |
Komentar & Reaksi