SUARA INDONESIA

Ketua DPR Sebut PAD Turun, Pertama Kali Terjadi di Bondowoso

Gito Wahyudi - 18 September 2020 | 21:09 - Dibaca 1.04k kali
Peristiwa Daerah Ketua DPR Sebut PAD Turun, Pertama Kali Terjadi di Bondowoso
Ahmad Dhafir Ketua DPRD Bondowoso saat memberikan keterangan pers di kantornya (foto Jurnalis Suaraindonesia.co.id)

BONDOWOSO- Ahmad Dhafir Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bondowoso menyebutkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami penurunan merupakan kali pertama peristiwa ini terjadi di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Menurut Dhafir, biasanya pada saat perubahan APBD di tahun-tahun sebelumnya ada tambahan program, yang ditambahkan dari silpa sebelumnya.

" Pada tahun ini merupakan pertama kali PAD untuk anggaran di tahun 2020 ini mengalami penurunan, akibat dampak pandemi covid-19," kata Ahmad Dhafir usai Rapat Paripurna penyampaian nota penjelasan bupati tentang KU dan PPAS perubahan APBD 2020 dan Raperda Perubahan APBD 2020 di DPRD Bondowoso, Jumat (18/9/2029).

Dia tidak menampik jika terjadinya penurunan PAD yang cukup signifikan ini  terjadi karena banyak anggaran yang dialokasikan untuk dana penanganan covid-19.

" Kita ada Silpa 150 sekian miliar, tapi karena banyak pengurangan anggaran akibat penanganan covid-19, maka kemudian sekalipun silpa banyak, bertambah 150 miliar, maka sebenarnya masih berkurang," ujarnya.

Menurutnya, berkurangnya APBD ini sebenarnya bukan hanya 120 miliar sekian. Namun asumsi pengurangan perubahan APBD tahun 2020 ini sebesar 140 miliar. Tapi setelah ditambahkan silpa 2019 menjadi 150 miliar.

Hanya saja, karena banyak pengurangan anggaran akibat penanganan covid-19, sehingga P-APBD Bondowoso berkurang.

" Eksekutif perlu mengajukan kembali kepada DPR terkait program-program yang diprioritaskan oleh pemerintah. Maka kemudian, apakah perubahan APBD itu bertambah atau berkurang," tutupnya.

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) tahun anggaran 2020, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso mengalami penurunan secara signifikan. Tidak tanggung-tanggung, penurunan itu sampai mencapai 24 Miliar.

Penurunan tersebut ditengarai dampak dari adanya pandemi covid-19. Pendapatan semula berjumlah Rp. 2.056.329.006.939,95 kemudian berkurang sebesar Rp. 129.745.503.149,59. Sehingga, dalam perubahan anggaran menjadi sebesar Rp. 1.926.583.503.149,00.


Reporter: Bahrullah

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gito Wahyudi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV