JEMBER - Pengamat Sejarah Kabupaten Jember, Jawa Timur Setiyo Hadi menilai, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kabupaten Jember, banyak kegiatan positif yang bisa dicontoh.
Salah satunya adalah kegiatan sosial yang dilakukan beberapa hari ini di beberapa tempat yang terkena musibah banjir.
"Kegiatan PSHT Jember patut dicontoh, salah satunya kegiatan baksos terhadap kepada korban bencana banjir, akhir-akhir ini," sebutnya, Sabtu (06/02/2021).
Pria kelahiran Kecamatan Kencong ini menegaskan, organisasi besar seperti PSHT wajib dirangkul oleh pemerintah.
"Jika pemerintah bisa merangkul dengan baik akan banyak melahirkan energi positif. Selama ini, banyak sekali atlet PSHT yang sukses mengharumkan nama bangsa di tingkat dunia. Ini merupakan kebanggaan, jadi pemerintah wajib hadir," lugas pria yang akrab disapa Yopi ini.
Dia juga menyebut, bela diri asli Indonesia tidak bisa lepas dari perjalanan sejarah.
" PSHT ini tidak bisa lepas dari sejarah. Sejak sebelum Indonesia merdeka, SH ini sudah ada dan pendirinya adalah tokoh penting dalam perjuangan (Ki Hajar Harjo Utomo)," bebernya.
Yopi berharap, Bupati Jember baru harus mampu merangkul semua perguruan yang ada di Kabupaten Jember, karena semua adalah aset dan kebanggaan Jember.
"Sekarang kita tinggal menunggu pemerintahan dan bupati yang baru. Bagaimana bisa memajukan olah raga Kabupaten Jember ini," pungkasnya.
Sementara di tempat terpisah, Ketua Cabang Jember Jono Wasinudin mengatakan, apa yang dilakukan PSHT untuk membantu sesama itu adalah ajaran.
"Menjadikan manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa dan menjunjung tinggi persaudaraan," paparnya.
Dirinya berharap, PSHT terus bisa berkiprah untuk mengabdi kepada masyarakat.
"Selama masyarakat membutuhkan, PSHT siap hadir. Karena PSHT adalah simbol kebanggaan dan garda terdepan untuk pengabdian," pungkasnya.
Perlu diketahui, jumlah pendekar PSHT Cabang Jember Pusat Madiun, jumlahnya hampir mendekati angka 18.000.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Imam Hairon |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi