SUARA INDONESIA

Kawah Ijen Makan Tumbal, Penambang Belerang Tewas Terbakar Api

Muhammad Nurul Yaqin - 31 August 2022 | 15:08 - Dibaca 1.28k kali
Peristiwa Daerah Kawah Ijen Makan Tumbal, Penambang Belerang Tewas Terbakar Api
Korban penambang belerang yang tewas terbakar api dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan autopsi. (Istimewa).

BANYUWANGI - Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, memakan tumbal nyawa. Seorang penambang tewas terbakar api belerang.

Korban adalah Tohari (46), warga Dusun Andong, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. Ia mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia di area sublimasi penambangan belerang, Selasa (30/8/2022) malam.

Korban dinyatakan meninggal setelah mengalami luka bakar serius yang mencapai 90 persen di sekujur tubuhnya. 

"Luka bakar itu, membakar bagian tubuh depan, wajah, dada, tangan, perut dan paha korban. Akibat luka bakar itu, korban seketika meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP)," beber Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno.

Agus menjelaskan, insiden itu terjadi pada pukul 19.30 WIB. Saat korban hendak memadamkan api yang membakar belerang hasil produksinya. 

Namun apes, korban malah terpeleset dan tercebur dalam kobaran api yang membakar belerang yang biasa disebut blue fire. "Korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Blambangan untuk dilakukan otopsi," tegas Agus.

Agus mengatakan, jika korban yang merupakan petugas Sublimasi Kawah Ijen itu, awalnya melakukan pengamanan produksi belerang. 

Korban saat itu, menyiram api yang membakar belerang menggunakan air. Tetapi kemudian asap tebal belerang mengarah ke korban.

"Korban panik berusaha menghindar, akan tetapi korban terpeleset jatuh tengkurap ke api belerang dan terbakar," katanya.

Saat kejadian, korban bersama dua orang rekan lainnya. Namun, kedua rekannya yang hendak menolong korban tidak kuat dengan asap belerang yang cukup tebal.

"Makanya salah satu rekannya, langsung menghubungi para petugas Kawah Ijen dan aparat kepolisian Polsek Licin untuk menyelamatkan korban," ungkapnya.

Namun, lanjut Agus, ternyata saat petugas datang pada pukul 20.00 WIB untuk menyelamatkan korban. Korban didapati sudah tidak bernyawa. 

"Proses evakuasi korban cukup membutuhkan waktu lama, dikarenakan akses yang cukup sulit ditempuh dan harus menggunakan troli untuk menurunkan korban dari atas Gunung Ijen," terangnya.

Hasil dari hasil otopsi, didapat jika korban mengalami luka bakar yang mencapai 90 persen, luka bakar itu menyebar di sekujur tubuh korban.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV