SUARA INDONESIA

Alasan Bupati Jember Menggeser Jam ASN Dinilai Kurang Realistis

Magang - 24 November 2022 | 06:11 - Dibaca 3.06k kali
Peristiwa Daerah Alasan Bupati Jember Menggeser Jam ASN Dinilai Kurang Realistis
(Tengah) Ilham Wahyudi, Ketua Aktivis Pendidikan BK FH PGRI Jatim (Foto: Istimewa)

JEMBER - Aktivis Pendidikan Jawa Timur menilai, alasan menggeser jam ASN untuk mengurangi macet oleh Bupati Jember terkesan kurang realistis.

"Saya menanggapi alasan Bupati Jember pergeseran jam ASN untuk mengurai kemacetan itu tidak berdampak signifikan dan kurang realistis," papar Ilham, Kamis (24/11/2022).

Sejak aturan baru tersebut diuji cobakan, diakui Ilham, siswa tetap datang seperti biasa tidak terpengaruh dengan kebijakan itu. Sementara pulangnya, semakin mundur .

"Mereka datang ke sekolah bukan jam 08.00 WIB. Tetapi kebanyakan seperti biasanya. Jam 06.30 WIB mereka sudah standby di sekolah. Jadi jangan tujuannya menyelesaikan satu aspek, sementara yang lain dikorbankan," papar Ilham menjelaskan.

Dampak serius dari kebijakan tersebut nantinya, kata Ilham, adalah siswa yang berada di desa yang terbiasa sekolah madrasah.

"Efeknya besar mana, anak yang sebelumnya mengaji, tiba-tiba tidak mengaji di madrasah karena telat pulang atau kecapekan,' terangnya.

Aktivis ini kembali mengingatkan Bupati Jember, bahwa jumlah siswa yang bersekolah di desa jauh lebih banyak dari kota.

"Jangan alasan menyelesaikan satu masalah kemacetan, justru melahirkan masalah lainnya," tegas Ilham.

Jika kemacetan dijadikan alasan, Seharusnya, menurut Ilham, pemerintah melakukan kajian ulang untuk dicarikan jalan keluar lain.

"Munculnya kebijakan indikatornya jangan hanya melihat kota saja. Karena warga Jember tidak semua hidup di kota. Tetapi, lebih banyak di desa," sebutnya.

Kendati begitu, sebagai Aktivis Pendidikan dirinya hanya bisa menyuarakan apa yang dialami dibawah dan tidak akan memaksa untuk dihentikan.

"Kalau Bupati Jember tetap bersikukuh dengan kebijakannya, silahkan. Tetapi, silahkan tanggung dosa anak-anak yang semestinya mengaji mereka harus telat dan kecapekan karena telat pulang dari sekolah," tuturnya.

Wakil Bupati Jember, Gus Firjaun, memberikan tanggapan singkat terkait banyaknya kritikan terhadap uji coba penetapan jam kerja efektif Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Dirinya sepakat, kebijakan itu dikembalikan ke awal jika terlalu berdampak negatif pada yang lainnya.

"Kalau banyak yang kritik dan banyak mudhorotnya, bisa dikembalikan lagi seperti semula," tulisnya via WhatsApp, Selasa (22/11/2022).

Disisi lain, Bupati Jember Hendy Siswanto menganggap, kebijakan baru itu dinilai sebagai langkah mengurangi dampak kemacetan di Kota Jember.

"Dengan digeser ke pukul 08.00 WIB, itu bisa lebih cepat. Orang itu (ASN - red) bisa langsung ke sekolah maupun tempat kerja," ujarnya.

Namun khusus untuk Rumah Sakit (RS), kata Hendy, jam kerjanya tetap kondisional. Mereka tetap boleh masuk kerja pukul 07.00 WIB sebagaimana biasanya.

"Kan jam kerjanya sama. Hanya bergeser saja. Kita tidak merugikan siapapun. Kalau kebijakan ini masih ada yang kurang, Insya Allah setiap kebijakan tidak ada yang sempurna," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Magang
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV