JAWA TIMUR, Suaraindonesia.co.id Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur (Jatim) menyoroti kenaikan harga sapi kurban jelang Idul Adha 144 H/2033.
Menurut Ketua PPSDS, Muthowif, kenaikan harga mestinya tidak terjadi apabila stok sapi kurban di Jawa Timur tercukupi.
"Kalau terjadi kenaikan harga sapi kurban seperti sekarang, kami (PPSDS, red) menilai ada indikasi perencanaan program yang salah," ujar Muthowif melalui keterangan tertulis, Kamis (08/06/2023).
Ia mengatakan, perlu ada evaluasi dari program yang dirancang oleh pihak berwenang.
"Apalagi mengalami kenaikan yang signifikan seperti sekarang ini," terangnya.
Menurut dia, kenaikan harga sapi kurban tersebut belum tentu dapat dirasakan oleh para peternak.
"Karena terjadinya kenaikan harga hanya di pasar sapi tradisional," imbuhnya.
Sementara untuk kesehatan hewan kurban, ia menyebutkan, sapi-sapi yang dibawa keluar Jawa Timur harus benar-benar sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari asalnya.
"Ketika sapi siap potong dijual sebagai sapi kurban, harus dipastikan terlebih dahulu dengan SKKH dari asal sapi. Kalau tidak ada surat SKKH dari daerah sapi kurban, maka perlu dipertanyakan kesehatan sapinya," jelasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Lukman Hadi |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi