Harga Naik, Petani Cabai Jombang Kantongi Keuntungan
Peristiwa Daerah
Zainal Arifin (50) Petani cabai saat memanen cabai di areal persawahan di desa Plosogenuk Kecamatan Perak Jombang,Senin (26/06/2023). (Foto: Gono Dwi Santoso/ Suaraindonesia.co.id).
JOMBANG, Suaraindonesia.co.id – Petani cabai di Desa Plosogenuk, Jombang merasa senang harga panen merangkak naik di pasaran jelang Hari Raya Idul Adha.
Salah seorang petani, Zainal Arifin (50) mengatakan, untuk harga cabai masih sangat bagus dan ada kenaikan sekitar Rp5 ribuan di tingkat petani.
”Alhamdullilah panen ini harganya naik 25 ribu dari harga 20 ribu,” kata Zainal, Senin (26/06/2023).
Zainal mengatakan, pada panen sebelumnya harga cabai hanya dihargai Rp 20 ribu per kilogram (Kg). Saat ini naik menjadi Rp25 ribu per Kg. ”Harga cabai ini memang naik turun. Pernah juga sangat anjlok,” katanya.
Menurutnya, harga cabai sempat turun setelah lebaran Idul Fitri lalu. Cabai hanya diharga Rp 10 ribu per kilogram.
“Kalau sekarang masih untung harga di kisaran 25 ribu. Kalau Rp 10 ribu pasti rugi biaya produksi,” tuturnya.
Zainal menjelaskan, untuk biaya ongkos tanam disawah kurang lebih 7.000 meter persegi dibutuhkan modal mencapai Rp12 juta hingga panen.
”Sekarang harganya Rp 25 ribu per kilogram dan kalau harga segitu sudah balik modal dengan 6000 batang cabai,” ungkapnya.
Terlebih lagi saat ini cuaca sangat mendukung. Karena apabila musim hujan cabai gampang terkena hama jamur petek.
”Sekarang yang terkena jamur petek sudah normal kembali dan tidak begitu parah seperti waktu hujan serangannya,” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta |
: Gono Dwi Santoso |
| Editor |
: Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi