SUARA INDONESIA - Sengketa laut China Selatan semakin mengalami ketegangan, Rabu (13/07/2022) Amerika serikat mengerahkan kapal perusak di kawasan itu.
Dalam keterangannya, Washington beralasan kapal patroli itu disiagakan dengan maksud menegaskan kebebasan navigasi melalui jalur strategis.
Kapal perusak dengan peluru hulu ledak USS Benfold itu, berlayar melalui Kepulauan Paracel dan kemudian melanjutkan operasinya di Laut China Selatan.
"Operasi ini adalah menegakkan hak kebebasan laut yang sah," terang Armada ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataan rilisnya, sebagaimana dilansir di VOA jejaring Suaraindonesia.co.id.
Operasi itu, dianggap sebagai kunci Angkatan Laut AS untuk mempertahankan kehadirannya di Indo-Pasifik.
"Dimana sebelumnya, China telah mengerahkan kapalnya besar-besaran," paparnya.
Akibat pengerahan itu, memicu kekhawatiran Australia, AS dan Slandia baru sehingga membuahkan perjanjian pertahanan bersama di Pulau Solomon.
Terkait keberadaan Benford, Komando China melacak ada pergerakan kapal baru.
"Kami sudah meminta untuk meninggalkan daerah itu," kata Kolonel Angkatan Udara China Tian Junli sebagaimana dikutip dari situs Web kementerian Pertahanan China.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Yuni Amalia |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi