SAMPANG, Suaraindonesia.co.id - Jumlah warga binaan (narapidana) Rutan Kelas II B Kabupaten Sampang, kini semakin sesak.
Bertambahnya warga binaan tersebut, mencapai 411 orang dari total kasus tindak pidana di tahun 2022 hingga 2023. Selain didominasi warga binaan dari Kabupaten Sampang, sebagian lainnya juga dari luar daerah seperti Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.
Staf Regestrasi Rutan Kelas II B Kabupaten Sampang, Bustanul Arifin mengatakan setiap tahun jumlah tahanan bertambah. Pada tahun 2022 berjumlah 350 orang, apalagi saat ini asimilasi rumah dihapus, maka secara tidak langsung bertambah setiap tahunnya.
Selian itu, dia mengatakan dengan bertambahnya tahanan setiap tahunnya, ruangan warga binaan di dalam Rutan juga over kapasitas hingga perlu ada sebagain yang harus dimutasi.
"Sekarang kami sudah dapat mobil Tranpas dari Derektur Jendral Pemasyarakatan (Derjen Pas), untuk alat transportasi mutasi tahanan kelas II B ke depannya," ujarnya, Senin (07/08/2023).
Pihaknya, sambung Arifin, akan melakukan pemindahan tahanan tersebut ke lapas Narkotika Pamekasan, dan Rutan Sumenep. Agar tidak terjadi overload.
"Daya tampung ruangan Rutan di Kabupaten Sampang 168 orang. Sekarang mencapai 411 orang," terangnya.
Namun, kata Arifin, kondisi seperti itu tidak hanya dialami oleh Rutan Kabupaten Sampang saja, kabupaten lainnya juga mengalami over kapasitas.
Hal tersebut membuat Rutan Kabupaten Sampang melakukan pembebasan tahanan sesuai dengan aturan. Seperti tahanan yang sudah bebas tepat waktu dan memenuhi syarat agar segara diurus pembebasannya.
"Ketika tahanan yang sudah bebas sesuai waktunya, jika segara diurus secara cepat akan mengurangi ruangan overload. Kami juga akan melakukan mutasi tahanan ke depannya," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Hoirur Rosikin |
| Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi