SUARA INDONESIA

Targetkan Swasembada Pangan, Pemkab Bangkalan Canangkan Tanam Kedelai 100 Hektare

Moh.Ridwan - 24 January 2024 | 18:01 - Dibaca 785 kali
News Targetkan Swasembada Pangan, Pemkab Bangkalan Canangkan Tanam Kedelai 100 Hektare
Gubernur Jawa Timur bersama Pj Bupati Bangkalan dan Forkopimda saat meninjau lahan penanaman kedelai. (Foto: Moh Ridwan/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANGKALAN - Swasembada pangan menjadi target pemerintah Republik Indonesia. Namun, target pemerintah akan kedelai belum terpenuhi, sehingga impor kedelai selalu dilakukan setiap tahun. Untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Bangkalan turut andil dalam pemenuhan target nasional dengan penanaman kedelai.

Produksi kedelai dalam negeri pada tahun 2022 mencapai 241.434 ton dengan luas panen seluas 148.869 hektar, Jawa Timur sebesar 69,65 ribu ton dan Kabupaten Bangkalan sebesar 2.048 ton. 

"Kita masih sangat bergantung pada impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan kita. Potensi inilah yang harus kita garap seiring upaya mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap kedelai," kata Pj Bupati Bangkalan, Arief M Edie saat Uji Coba Tanam Kedelai di Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya, Rabu (24/1/2024).

Adapun salah satu langkah strategi untuk mewujudkan swasembada pangan adalah dengan meningkatkan penanaman kedelai di wilayah Bangkalan.

Untuk itu, Pemkab Bangkalan melalui kerjasama dengan PT. Hudson Jakarta yang ditandatangani pada 17 Januari 2024, berkomitmen untuk mendukung penanaman kedelai seluas 100 hektare.

Menurutnya, proses ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bangkalan. Penanaman kedelai berbasis kerjasama, juga akan mendukung diversifikasi ekonomi di kabupaten setempat.

Selain mengandalkan sektor pertanian yang sudah ada, Bangkalan juga memiliki sumber daya dan produksi yang beragam, yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Bangkalan dalam jangka panjang. 

"Dengan komitmen dan kerjasama, kita optimistis akan dapat mengurangi ketergantungan pada impor kedelai, mencapai kemandirian pangan, menekan laju angka inflasi serta mendukung proses pertumbuhan ekonomi. Dengan harapan seperti itulah saya menyambut baik serta mengapresiasi penanaman kedelai di lahan mitra PT. Hudson," ungkapnya.

Perwakilan PT Hudson Jakarta, Nur Hakim menyampaikan, diawali dengan demplot 3 hektare lahan di wilayah Kabupaten Bangkalan dengan menggunakan Teknologi Smart Precision Farming dan Pupuk Bio Organik Attapulgite dengan keunggulan Low Emisi Gas Metan dan Ramah Lingkungan.  

Dengan adanya kerjasama ini, nantinya dapat menghasilkan sistem pertanian yang efisien dengan jumlah kedelai yang lebih besar. Otomatis akan mengurangi ketergantungan pada impor dan memastikan pasokan yang stabil untuk memenuhi kebutuhan.

Selain itu, penanaman kedelai akan menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat Bangkalan baik dalam bidang pertanian maupun dalam sektor pendukungnya seperti pemrosesan dan distribusi hasil pangan kedelai.

"Meski dengan sistem drone. Masyarakat banyak terlibat dan bekerja pascapanen. Sebab, produktivitas ditingkatkan, biaya penanaman lebih murah," jelasnya.

Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto menerangkan, tahun 2022 Indonesia mengimpor sekitar 2,3 juta ton kedelai dengan nilai sekitar 1,63 milyar dollar AS. Meskipun angka ini turun 6,63 persen dibanding tahun sebelumnya, yaitu sekitar 2,49 juta ton dengan nilai 1,48 milyar dollar AS.

"Memang rata-rata kita butuh 200 ribu ton perbulan. Ini untuk menopang kebutuhan nabati dan protein kita. Produktivitas kedelai kita menopang hanya 10 persen nasional. Sisanya 90 persen kedelai masih impor," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat memantau pengelolaan lahan kedelai mendukung rencana program Pemkab Bangkalan dalam penanaman kedelai. Apalagi, kondisi harga kedelai yang tinggi kebutuhannya cenderung impor.

"Di mulai dari Arosbaya dengan disuport dari Badan Pangan Nasional. Saya rasa ini sinergitas luar biasa. Ini akan menjadi harapan baru terhadap produktivitas kedelai di Jawa Timur," imbuhnya 

Mengenai teknologi di sektor pertanian, ini juga penting. Manfaatnya akan memudahkan penanaman, dengan hasil yang maksimal.

"Tabur benih lewat drone. Jika tanam kedelai ini sukses, nanti bisa dikembangkan di desa-desa yang lain di jawa timur," harapnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan kab Bangkalan, Ainul Gufron mengaku, dengan adanya tanam kedelai di Desa Dlemer dan Makam Agung bisa mencapai target desa mandiri pangan. Selain itu, dengan program pangan murah, toko pangan berkualitas bisa turut  mengendalikan laju inflasi di daerah.

"Kita dukung program pemerintah untuk swasembada pangan di desa-desa dari sektor tanam kedelai ini," ujarnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Moh.Ridwan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV