SUARA INDONESIA

Bupati Bandung Akui Harga Beras Naik dan Langka di Sejumlah Supermarket

Sugiyanto - 16 February 2024 | 23:02 - Dibaca 918 kali
News Bupati Bandung Akui Harga Beras Naik dan Langka di Sejumlah Supermarket
Bupati Bandung, Dadang Supriatna bersama istri dan anak-anaknya seusai melaksanakan pencoblosan, Rabu (14/2/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANDUNG - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengakui bahwa harga beras medium dan premium di Kabupaten Bandung, Jawa Barat mengalami kenaikan dan terjadi kelangkaan di sejumlah minimarket.

Hal tersebut disampaikan Dadang Supriatna seusai melaksanakan pencoblosan pada Pemilu 2024 di Jalan Raya Sapan, Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (14/2/2024).

Dalam menyikapi hal tersebut, kata Dadang Supriatna, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis, seperti melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok bahan pangan di berbagai pasar maupun pada tingkatan distributor

"Memang menurut isu, beras kosong terutama yang biasa tersedia di supermarket. Kami juga sudah melakukan pemantauan ke beberapa pasar, beras ini harganya naik di kisaran Rp 16-17 ribu per kilogram," kata Dadang Supriatna atau yang akrab disapa Kang DS.

Meski begitu, Kang DS memastikan, bahwa stok beras di daerahnya dalam kondisi aman atau mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Kabupaten Bandung hingga tiga bulan ke depan.

"Di Kabupaten Bandung, kami siapkan 800 ton beras cadangan. Jadi, kondisinya masih aman dan tidak perlu khawatir," imbuhnya.

Menurutnya, produksi padi yang menurun di berbagai daerah menjadi pemicu penurunan produksi beras yang berakibat pada kenaikan harga komoditas tersebut.

"Tentunya, Bulog juga sebagai penampung, ada keterbatasan dalam penyediaan. Tetapi, saya optimis ketersediaan beras untuk tiga bulan ke depan Kabupaten Bandung relatif aman," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah, menyampaikan saat ini pihaknya telah turut aktif melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Perdagangan dalam menjaga pangan di wilayahnya.

"Langkah ini dilakukan dengan fokus pada tingkat agen dan pasar rakyat untuk memastikan ketersediaan dan distribusi beras yang cukup di wilayah Kabupaten Bandung dan demi menjaga stabilitas pangan masyarakat Kabupaten Bandung," ujarnya.

Dengan kelangkaan dan mahalnya komoditas beras, kata Dicky, Perum Bulog Kanwil Jabar akan menyalurkan bantuan pangan sebanyak 44 ribu ton per bulannya ke pasar-pasar, baik tradisional maupun modern.

"Pendistribusian ini akan terus dilanjutkan untuk menahan laju kenaikan beras di pasaran," kata Dicky. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV