SUARA INDONESIA

Cuaca Ekstrem di Situbondo, Polairud Imbau Nelayan Tak Melaut Sementara

Syamsuri - 15 March 2024 | 15:03 - Dibaca 863 kali
News Cuaca Ekstrem di Situbondo, Polairud Imbau Nelayan Tak Melaut Sementara
Personel Satpolairud Polres Situbondo mendatangi nelayan yang sedang memperbaiki alat tangkap. (Foto: Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini (early warning) terkait cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Timur. Tak hanya di darat, tapi juga kawasan pesisir dan laut.

Salah satu daerah yang rawan bencana hidrometeorologi tersebut adalah di perairan Situbondo. Sebab belakangan ini, cukup banyak kejadian kecelakaan laut yang ditimbulkan oleh badai dan gelombang tinggi di perairan Situbondo. Beberapa nelayan sampai menyandarkan kapal dan perahunya dan memilih tidak bekerja.

Satpolairud Polres Situbondo juga mengimbau kepada para nelayan agar tak melaut sementara waktu. Ini untuk menjaga keamanan mereka agar terhindar dari kecelakaan laut.

Jumat (15/03/2024), personel Satpolairud mendatangi rumah-rumah nelayan yang sedang memperbaiki alat tangkap. Mereka meminta nelayan agar waspada cuaca ekstrem dan tidak memaksakan diri melaut bila cuaca buruk terjadi.

Selain itu, petugas juga menyarankan agar sementara waktu mencari pekerjaan harian lain. Misalnya menjadi buruh tani. Terlebih saat ini, pada musim tanam kedua tahun 2024, banyak petani yang mencari pekerja untuk mengolah sawah dan merawat tanaman padi mereka.

Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa menuturkan, saat ini cuaca di perairan Situbondo sejak sepekan belakangan memang sangat ekstrem. Kecepatan angin di perairan mencapai 24 Knot atau 44 km/jam. Dan gelombang laut mencapai 1,3-2 meter.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para nelayan maupun warga yang bertempat tinggal di pesisir agar lebih waspada. Ini dilakukan agar sejak dini sudah bisa mengantisipasi datangnya banjir rob atau angin puting beliung, serta petir.

“Bila terpaksa seperti pekerja keramba yang akan memberi makan ikan atau menjaga di rumah keramba, wajib gunakan alat keselamatan diri," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV