SUARA INDONESIA

Bukan Ketupat, Kabupaten Jember Wilayah Ini Justru Pakai Lontong, Begini Alasannya

Yuni Amalia - 15 April 2024 | 16:04 - Dibaca 940 kali
News Bukan Ketupat, Kabupaten Jember Wilayah Ini Justru Pakai Lontong, Begini Alasannya
Tradisi masakan lontong warga Kebupaten Jember, Jawa Timur (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JEMBER - Jika mayoritas muslim di Indonesia 7 hari pasca hari raya Idul Fitri merayakan dengan ketupat, di beberapa kecamatan Kabupaten Jember, Jawa Timur justru berbeda.

Seperti Kecamatan Kalisat, Jelbuk, Sukowono, Ledokombo Silo, Arjasa dan beberapa kecamatan lain juga menggunakan lontong.

Seperti ketupat, bahan dasar sama menggunakan beras dan dikukus sampai matang. Bedanya, hanya dibungkusnya saja.

Bentuknya beraneka macam. Ada yang berbentuk limas, segi tiga, kerucut dan ada juga yang persegi.

Penyajiannya tergantung selera, biasanya ada yang disajikan parutan kelapa muda. Ada juga, yang menggunakan opor ayam dan daging sapi.

Setelah matang, antar tetangga saling mengundang secara bergantian. Kemudian, memanjatkan syukur dan mendo'akan para leluhur yang sudah meninggal.

Setelah selesai, baru lontong tersebut dibagikan untuk dimakan bersama atau dibagikan kepada sanak saudara.

"Kecamatan kami tidak menggunakan ketupat. Tetapi lontong. Masyarakat menyebut, ini telasan lontong," terang H.Hadi (54), warga Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe, Senin (15/04/2024).

Menurut H.Hadi, tradisi telas lontong diperingati memang tidak ada dalil atau perintah.

"Tetapi ini sudah menjadi tradisi. Bukan lontongnya. Tetapi, kekompakan dan silaturahminya," ungkapnya.

Sebagai tokoh, dirinya berharap tradisi seperti itu harus tetap ada dan tetap dilestarikan.

"Nilai positifnya banyak. Tradisi turun memurun ini harus tetap ada sampai anak cucu," harapnya.

Sementara salah seorang ibu muda Sulaiha (28) Kecamatan Kalisat mengungkapkan, antara ketupat dengan lontong itu sama.

" Hanya saja, lontong lebih mudah, karena daun pisang gampang dicari. Kalau janur, harus manjat dan susah didapat," akui dia.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV