SUARA INDONESIA

Air Sumur Cluster Diponegoro Land Kalisat Jember, Diduga Kuat Tercemar BBM

Zainul Hasan - 21 October 2022 | 00:10 - Dibaca 4.40k kali
Peristiwa Daerah Air Sumur Cluster Diponegoro Land Kalisat Jember, Diduga Kuat Tercemar BBM
Perumahan Cluster Diponegoro Land Kalisat, Jember, Jawa Timur, tampak depan. Terlihat bersebelahan dengan SPBU 54-681-14. (Foto : Hasan/Suaraindonesia.co.id)

JEMBER - Sumur Warga Perumahan Cluster Diponegoro Land, Dusun Krajan, Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga kuat tercemar bahan bakar minyak (BBM) hingga berbau menyengat .

Akibatnya, air yang biasanya dibuat minum dan kebutuhan rumah tangga, kini tidak bisa lagi digunakan oleh warga.

Kejadian itu diakui, sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu. Namun, dari pihak SPBU masih belum memberikan keterangan resmi dan belum segera memberikan solusi.

Warga menduga, bau menyengat di sumur tersebut berasal dari SPBU dengan kode 54-681-14 yang letaknya bersebelahan dengan permukiman warga.

"Airnya tidak bisa diminum. Kalau dipakai mandi masih bisa. Tapi bau sekali. Bau bensin," ucap salah satu warga yang tidak bersedia namanya disebut, Kamis (20/10/2022) malam.

Hal senada dikatakan Mirwan. Menurutnya, warga sudah memberitahu ketua RT dua hari lalu terkait adanya dugaan pencemaran lingkungan itu. 

"Kami juga telah menyampaikan kepada manajer SPBU. Sekarang kami tinggal nunggu konfirmasi darinya," ujarnya.

Mirwan melanjutkan, menurut kabar yang beredar di masyarakat, sumur yang tercemar bukan hanya milik warga perumahan Diponegoro saja. Melainkan sekolah dasar (SD) yang lokasinya tak jauh dari SPBU juga mengalami hal serupa.

"Saya masih nunggu respon dari pihak SPBU. Sepertinya tidak mungkin ada konfirmasi dalam waktu dua hari ini. Pasti mereka masih mau ngecek kebocoran tangki dan yang lainnya," ungkapnya.

Mirwan menduga, ada kebocoran selang pada bagian pengisian di SPBU itu. Sebab sumur yang terdampak paling parah ialah rumah warga yang posisinya terletak di bagian depan Perumahan.

"Terutama di Pos Satpam. Itu kuat sekali baunya," pungkasnya.

Di sisi lain, sekitar pukul 19.30 WIB, saat  wartawan berusaha mendatangi pihak SPBU pihak manajer atau penanggungjawab SPBU tersebut sedang tidak ada di tempat.

Sementara petugas SPBU yang ditemui atas nama Roni, selaku pembantu penanggungjawab SPBU, tidak berkenan memberikan komentar.

Ia berdalih, tidak punya wewenang pada bagian itu.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Zainul Hasan
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV