SUARA INDONESIA

Bertemu Presiden Jokowi, Nelayan Cilacap Sampaikan Penolakan PIT dan Sistem Kuota Zona

Satria Galih Saputra - 01 December 2023 | 09:12 - Dibaca 1.54k kali
News Bertemu Presiden Jokowi, Nelayan Cilacap Sampaikan Penolakan PIT dan Sistem Kuota Zona
Edi Santoso bersama puluhan nelayan yang tergabung di SNI saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Jakarta. (Foto: Galih/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, CILACAP - Puluhan nelayan yang tergabung dalam Solidaritas Nelayan Indonesia (SNI) menemui Presiden RI Joko Widodo di Jakarta, Kamis (30/11/2023). Salah satunya nelayan dari Cilacap yang diwakili oleh Edi Santoso selaku pengusaha perikanan. 

Diketahui, pertemuan tersebut membahas terkait Usaha Perikanan Tangkap dan Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dinilai memberatkan.

Edi Santoso saat dikonfirmasi usai kembali dari Jakarta mengatakan, dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, perwakilan SNI mengajukan penolakan terhadap penangkapan ikan terukur (PIT) dan sistem kuota zona yang dinilai tidak efektif.

“Kami sampaikan kepada bapak Presiden Jokowi bahwa kita menolak penangkapan ikan terukur dan sistem quota zona atau pangkalan. Karena berdampak terhadap usaha kita menjadi tidak efektif dan efisien, serta rawan konflik horizontal,” ujarnya, Jumat (01/12/2023).

"Hasil pertemuan kemarin, bapak Presiden akan menunda atau membatalkan kebijakan PIT dan sistem kuota zona yang selama ini dikeluhkan oleh nelayan," tandasnya.

Respon Jokowi akan membatalkan kebijakan tersebut disambut baik oleh para nelayan dan pengusaha perikanan. Terlebih para nelayan sudah resah dengan kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinilai tidak berpihak.

Selain itu, para nelayan juga menganggap bahwa kebijakan yang dibuat oleh KKP sangat menyengsarakan, apalagi dengan diterbitkannya PP Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang akan diberlakukan pada tahun 2024. Sehingga para nelayan merasa keberatan dengan peraturan itu.

"Kebijakan KKP dengan menerbitkan PP Nomor 11 Tahun 2023 bagi kami bukan hanya memberatkan, tapi juga menyengsarakan. Sehingga kami menolak adanya peraturan ini," ungkap bos Edi, sapaan akrab Edi Santoso ini. 

Silaturahmi terbatas bersama Presiden Jokowi itu diketahui dihadiri sekitar 50 orang perwakilan nelayan dan pengusaha perikanan se-Indonesia. Termasuk dari Kabupaten Cilacap.

Selain menyampaikan dua persoalan tersebut, perwakilan nelayan Cilacap juga mengeluhkan sejumlah persoalan lain diantaranya menyetop impor ikan, menurunkan harga BBM industri khusus nelayan, serta perbaikan sarana pra sarana pelabuhan perikanan di Cilacap.

“Kita juga memohon penurunan PNBP, menolak kapal asing dan pemodal asing, menolak migrasi dan VMS serta menolak PBB laut,” pungkas Edi. (*) 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV