JEMBER- Meski nama Babun Suharto tidak masuk dalam bursa salah satu lembaga survei sebagai kandidat pilkada Kabupaten Jember 2024, namun mamanya juga mulai santer disebut-sebut sosok yang kuat dan pantas memimpin Jember.
Bukan tanpa alasan, tokoh yang saat ini menjabat sebagai Rektor UIN KHAS Jember itu, banyak menorehkan prestasi dan capaian yang fantastis.
Menurut sumber wikipedia, sejarah Babun mengawali karirnya di IAIN Sunan Ampel Cabang Surabaya sebagai juru ketik dan tukang antar minuman. Waktu itu posisinya sebagai honorer dengan upah Rp 11 ribu/bulan pada 1986.
Hingga akhirnya, Babun mencapai puncak dan terus moncer berkarir di perguruan tinggi kebanggaan Jember tersebut, yaitu Rektor UIN KHAS Jember hingga hari ini.
Meski sebelumnya hanya bekerja sebagai honorer rendahan, sering kali menjebak seseorang dalam jurang keputusasaan, atau mencari pekerjaan lain guna mengubah nasib.
Namun begitu, ia tetap setia dengan pekerjaannya, bahkan untuk meretas jalan yang lebih baik, ia sambil kuliah strata satu di Universitas Muhammadiyah Jember.
Bukti kegigihannya, pada pagi hari, ia bekerja sebagai tukang ketik dan pengantar minuman, sore hari menjadi mahasiswa.
Babun adalah sosok yang tak mudah patah semangat, dan selalu memandang optimis masa depannya. Baginya, pendidikan adalah kunci perubahan hidupnya.
Oleh Karena itu, sambil bekerja ia terus menempuh pendidikan setinggi mungkin, mulai strata satu di Universitas Muhammadiyah Jember, strata dua di Universitas Jember, program doktoral di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, bahkan terakhir ia mampu meraih gelar guru besar (Profesor).
Sejalan dengan itu, karirnya di IAIN Sunan Ampel Cabang Surabaya pelan-pelan naik dan terus melejit, mulai dari tukang ketik, Staf Subbag Umum, menjadi dosen, lalu Direktur Pascasarjana.
Setelah menunaikan tugasnya sebagai Direktur Pascasarjana, Babun diberi kepercayaan sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember (2012).
Sebagai ketua, ia otomatis menjadi anggota Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Sebuah forum yang beranggotakan seluruh perguruan tinggi Islam negeri se-Indonesia.
Posisinya, sebagai Ketua STAIN Jember ia jalani dengan sungguh-sungguh. Perlahan tapi pasti, STAIN Jember terus berkembang.
Bersamaan dengan itu, Babun ditunjuk menjadi Wakil Ketua Forum PTKIN (2015). Dan terpilih sebagai Ketua Forum PTKIN sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Jabatan Babun di PTKIN memberikan kontribusi besar bagi tugasnya dalam mengembangkan STAIN Jember.
Babun juga menjadi saksi, sekaligus pelaku sejarah perjalanan IAIN Sunan Ampel Cabang Surabaya hingga bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember.
Dalam karirnya, dia secara terus menerus dipercaya menjabat posisi tertinggi di kampus mulai dari status STAIN, IAIN hingga saat ini menjadi UIN KHAS Jember.
Rekam jejak organisasinya pun tidak bisa diragukan. Babun, pernah menjadi Ketua GP PC Ansor Jember di periode sebelumnya. Sehingga, tidak heran, dirinya menjadi perbincangan dianggap layak untuk menjadi kontestan Pilkada Jember Tahun 2024 mendatang.
“Saatnya santri tampil di depan. Apalagi, Jember adalah kota religius dengan banyaknya pesantren dan madrasah,” ungkap Kyai Muda Abdur Rohman Luthfi Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul ulum Suren Ledokombo.
Menurutnya, siapapun yang terpilih nanti, yang terpenting dia mempunyai latar belakang pesantren atau beground pendidikan berbasis agama.
“Babun Suharto masuk kategori. Yang terpenting, dia mempunyai niat dan mau berjuang untuk pesantren dan ekonomi kerakyatan, itu saja,”ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Magang |
| Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi